Kamis, 25 September 2014

Lokasi Hunting Foto Di Yogyakarta



Tugu Yogyakarta
Kalau di Jakarta ada Monas, di Yogyakarta ada Tugu Yogyakarta yang merupakan simbol kota Yogyakarta bisa dibilang MONAS-NYA YOGYA. Tugu ini terdapat di pusat kota Yogyakarta juga dekat dengan Malioboro. Bentuknya yang unik dan bagus serta adanya tulisan “ha na ca ra ka” di sisi-sisi bawah tugu tersebut membuat Tugu Yogya menjadi tempat favorit untuk hunting foto.
Malioboro
Malioboro adalah pusat pariwisata di Yogyakarta yang mana tempat yang paling  diminati oleh sebagian besar wisatawan. Bagi Anda yang hobi street fotografi Malioboro cocok dijadikan lokasi hunting di Yogya. Dengan adanya bangunan-bangunan di kiri kanan yang artistik menjadikan Malioboro sebagai tempat hunting foto Arsitektur. Selain menarik dan artistik, Malioboro merupakan pusat kota Yogyakarta jadi banyak dikenal oleh masyarakat dan wisatawan. .
Tamansari
Tamansari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya. Sebenarnya selain Taman Sari, Kesultanan Yogyakata memiliki beberapa pesanggrahan seperti Warungboto, Manukberi, Ambarbinangun dan Ambarukmo. Kesemuanya berfungsi sebagai tempat tetirah dan bersemadi Sultan beserta keluarga. Letak Tamansari hanya sekitar 0,5 km sebelah selatan Kraton Yogyakarta.
Benteng Vre De Burg
Benteng Vre De Burg adalah sebuah benteng yang dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC. Letak benteng ini di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Yogyakarta. Benteng ini dibangun oleh VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu. Dengan bangunan yang sudah berumur, Benteng Vre De Burg ini cocok untuk melatih kepekaan sang fotografer saat memotretnya.
Kota Gede
Lorong sempit terapit bangunan-bangunan kuno menjadi pemandangan khas kota tua di ujung Tenggara kota Yogyakarta ini. Dinding-dinding lapuk berlumut di sepanjang lorong seakan lirih menceritakan awal mula peradaban Mataram Islam di tanah Jawa yang terus berkembang hingga sekarang. Kota Gede cocok untuk melakukan hunting foto di Yogyakarta.
Berikut beberapa tempat lokasi hunting foto di Yogyakarta berdasarkan kategorinya :

  • Tempat hunting foto di Dalam Kota Yogyakarta : Taman sari, Kraton, Vredeburg, 0km, Kota gede
  • Tempat Hunting foto candi di Yogyakarta : candi Boko, candi Prambanan, candi Sewu, candi Plaosan, candi Ijo, candi Nibo, candi Borobudur
  • Tempat Hunting foto pantai di Yogyakarta : depok, paris, njanganan, ngobaran, Ngerenehan, Baron, kukup, sepanjang, drini, krakal, sundak, siung, wedhi ombo
  • Tempat Hunting foto pegungan di Yogyakarta : Merapi, Tunggul arum, bebeng

pengertian DOF kamera DSLR

Diafragma

Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.
Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
  • Bukaan besar
Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  • Bukaan kecil
Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.

Depth of Field

Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.
Depth of field sangat tergantung pada:

  • Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal.
  • Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar.
  • Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan.
Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan subjeknya.

Pencahayaan

Pencahayaan atau exposure adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk; intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film.
Film dengan ASA tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas.
Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat shutter speed. Sebaliknya, jika light-meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed.

Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang.
  • Underexposure
Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.

Pengertian Kecepatan rana




Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).

Speed cepat

Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.

Speed lambat

Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).